Selasa, 20 Maret 2012

Meng-Indonesia-kan Brawijaya Melalui Pohon



Melihat pohon palem tinggi menjulang disekitar kampus Brawijaya membuat kampus ini tampak elok dipandang mata. Lambaian daun-daunya yang terhembus angin semakin menambah keelokan kampus wisata ini.

Namun dibalik keelokan itu timbul pertanyaan besar mengapa pohon palem yang duputuskan untuk tumbuh di tanah Brawijaya, bukankah ada pohon-pohon lain yang lebih meng-Indonesia, eksotis, dan bermanfaat untuk di tanam. Pohon mangga misalnya, dibalik kerindangan daun-daunnya yang memancarkan atmosfer keindahan patinya akan ada buah-buah yang bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa.

Para mahasiswa tentunya bisa dengan senang memetik pohon mangga yang sudah berbuah matang, karena bagaimanapun juga pohon itu adalah milik bersama. Kalaupun tidak pohon mangga, Brawijaya mungkin bisa memilih apel yang sudah menjadi ikon kota Malang. Namun semuanya itu adalah angan-angan belaka, karena Brawijaya lebih memilih pelem untuk bersetubuh dengan bumi kampus biru ini. Palem yang sewaktu-waktu daunya bisa mengancam nyawa mahasiswa yang duduk dibawahnya, palem yang terlihat elok seperti di kota besar di luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar