I. PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang Masalah
Cerpen merupakan bacaan ringan yang banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, baik itu remaja ataupun orang tua. Terutama bagi remaja, mereka sangat suka membaca cerpen daripada artikel opini yang terlalu berat untuk dikonsumsi otak. Keberadaan cerpen bagi remaja bisa disandingkan sebagai camilan yang seringkali mereka makan. Cerpen tidak membutuhkan kinerja otak untuk bekerja keras dalam mencerna isi yang ada di dalamnya, tetapi cerpen bisa menimbulkan dampak pesan yang ingin disampaikan oleh penulis lebih mengena. Hal itu disebabkan oleh imajinasi pembaca yang mengikuti alur cerita menjadikan perasaan pembaca mudah menangkap hal-hal positif yang ingin disampaikan oleh penulis.
Pengemasan cerpen dalam wadah majalah cerpen dimaksudkan untuk memudahkan pembaca cerpen menikmati buah karya penulis cerpen. Hal itu juga dimaksudkan untuk melatih siswa-siswi dalam hal pembuatan majalah. Sehingga mereka bisa mengerti bagaimana cara menulis cerpen, mengedit, lay out sampai menjadikannya sebagai majalah yang siap dikonsumsi pembaca. Karena sifat cerpen yang bisa dinikmati sepanjang masa, tidak seperti berita atau artikel yang rentan kadaluarsa semakin meyakinkan penulis untuk bersemangat dalam menulis cerpen. Bentuk majalah tentunya akan semakin menarik pembaca karena ditampilkan dalam desain yang menarik hati dengan isi majalah yang memikat tentunya.
Upaya pembelajaran sastra yang efektif melalui pelatihan kepenulisan cerpen dan pembuatan majalah cerpen mempunyai banyak keuntungan. Karena untuk seorang cerpenis yang karyanya bisa dimuat dalam koran lokal, lebih-lebih skala nasional bisa mendapatkan insentif yang lumayan besar, mereka akan mendapatkan apresiasi baik berupa materi ataupun popularitas dari media terkait. Apalagi sekarang banyak sekali paguyuban sastra yang menghelat lomba cerpen, sehingga membuka kesempatan untuk meraih insentif lebih. Selain itu, seorang cerpenis juga akan mendapatkan kepuasan berupa kenikmatan batin setelah menyelesaikan buah karyanya, apalagi buah karya tersebut bisa dimuat di koran atau memenangkan lomba. Itulah mengapa pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen tidak bisa dipandang sebelah mata.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan sementara bahwa pelatihan kepenulisan cerpen dan pembuatan majalah cerpen dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran sastra efektif. Oleh karena itu, kami bermaksud memberikan pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen di MTs Sunan Kalijaga.
I.2 Perumusan Masalah
1. Apakah manfaat pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen bagi siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga?
2. Bagaimana cara melatih siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga untuk membuat cerpen dan majalah cerpen ?
I.3 Tujuan Program
Kegiatan ini mempunyai beberapa tujuan. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Mengajak para siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga supaya gemar menulis.
2. Mengajak siswa-siswi agar tertarik terhadap sastra, khusunya cerpen.
3. Menunjukkan pada remaja atau siswa bahwa cerpen itu tidak hanya untuk dibaca dan dinikmati, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana berekspresi.
4. Mengembangkan bakat dan minat siswa tehadap dunia tulis-menulis.
I.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga dapat membuat cerpen dengan kreatif dan baik sehingga mendukung proses pembelajaran dalam bidang bahasa dan sastra.
2. Pelatihan pembuatan majalah cerpen menjadikan siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga semakin gemar membaca dan menulis karya sastra.
3. Menjadikan siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga semakin dapat meraih prestasi dalam bidang kepenulisan, terutama cerpen.
I.5 Kegunaan Program
Adapun kegunaan dari program ini, diantaranya :
1. Memberikan pelatihan kepada siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga untuk membuat cerpen dan majalah cerpen.
2. Memberikan siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga wadah media tulis menulis berupa majalah cerpen.
3. Menggali potensi bakat kepenulisan yang sebenarnya dimiliki oleh siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga.
4. Membantu memberikan pendidikan kepenulisan bagi siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga yang selama ini hanya diemban oleh satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia saja.
II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
MTs Sunan Kalijaga merupakan MTs swasta yang masih berdiri kokoh di tengah kota Malang yang memiliki jumlah siswa sebanyak kurang lebih 150 siswa. MTs yang terletak di jalan Candi, kelurahan Karang Besuki, kecamatan Sukun ini banyak ditempati oleh siswa yang berasal dari pelosok kelurahan Karang Besuki dan beberapa siswa yang berasal dari daerah pegunungan. Keberadaannya di tengah kota memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Dengan banyaknya sekolah menegah pertama yang berdiri di tengah kota Malang, keberadaan MTs Sunan Kalijaga dituntut untuk bisa bersaing dengan sekolah-sekolah tersebut.
Minat kepenulisan di MTs Sunan Kalijaga belumlah begitu berkembang. Di sana siswa baru bisa menuangkan kepenulisan, terutama cerpen melalui media majalah dinding. Di samping itu, di MTs tersebut hanya memiliki satu guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengajar kelas satu sampai kelas tiga. Degan terbatasnya media untuk mengapresiasikan bakat menulis mereka maka tidak heran prestasi di bidang kepenulisanpun masih sangat minim. Tidak ada majalah sekolah seperti layaknya sekolah-sekolah menegah pertama lainnya. Tidak juga ada buletin-buletin yang terbit tiap pekan ataupun bulanan yang sebenarnya mampu untuk mewadahi bakat kepenulisan mereka.
III. METODE PENDEKATAN
Metode yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah :
1. Survey Lapangan
Survey lapangan yaitu pelaksana pengabdian masyarakat mendatangi langsung ke lokasi pengabdian masyarakat. Hal ini kami lakukan sebelum PKMM berlangsung. Survey bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa dan proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan disana dan untuk menetapkan program pelatihan yang tepat.
2. Pelatihan kepenulisan cerpen.
Kegiatan pelatihan kepenulisan cerpen dilakukan selama satu bulan dengan empat kali pertemuan. Pelaksanaan pelatihan kepenulisan cerpen bekerjasama dengan Komuitas Mata Pena Sastra Brawijaya. Dengan dibantu para penulis atau cerpenis dari Mata Pena Sastra Brawijaya, maka siswa lebih mudah dan cepat untuk memahami materi pelatihan dan pembuatan cerpen. Dalam pelaksanaanya, tidak jarang pemateri memberikan materi berbasis fun learning.
3. Pelatihan pembuatan majalah cerpen
Kegiatan pelatihan pembuatan majalah cerpen dilakukan selama dua kali pertemuan. Dalam hal ini tim PKMM bekerjasama dengan LPM MIMESIS dan Gen-Q Post. Dengan hadirnya pemateri yang sudah ahli dibidangnya, maka peserta pelatihan pembuatan majalah cerpen bisa mamahami dan mengaplikasikan teori pembuatan majalah dengan baik .
4. Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh kami sebagai tim PKMM selama proses pembuatan cerpen berlangsung, hal ini dimaksudkan untuk mengontrol kemajuan peningkatan kemampuan kepenulisan siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga.
5.Pendistribusian
Pendistribusian majalah cerpen dilaksanakan setelah majalah cerpen selesai dicetak. Adapun lokasi pendistribusian disebarkan ke MTS Sunan Kalijogo, MI Sunan Kalijogo, SDN 1 Karang Besuki, SDN 2 Karang Besuki. Pendistribusian ke MI dan SD dimaksudkan untuk menarik minat siswa-siwi MI dan SD terhadap dunia sastra tulis.
6. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan setelah semua rangkaian program pelatihan telah selesai. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengetahui hasil perkembangan siswa- siswi peserta kepelatihan. Hasil karya siswa akan diukur sesuai dengan standar penilaian untuk perbaikan karya- karya siswa-siswi peserta kepenulisan agar menjadi lebih baik.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
IV.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : MTs Sunan Kalijaga Karang Besuki, Sukun, Kota Malang
Waktu : Januari - Mei 2011
IV.2 Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan | Bulan 1 | Bulan 2 | Bulan 3 | Bulan 4 | Bulan 5 | |||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | |
Konsultasi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Perencanaan kegiatan | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Survey Lapangan | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pelatihan pekan I ( Pengenlan program pelatihan kepenulisan, pemberian motivasi, brainstorming ) pertama | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pelatihan pekan II (Pengenalan unsur-unsur cerpen; plot, setting, alur, karakter, sudut pandang penulis) | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pelatihan pekan III (Pelatihan menggembangkan unsur-unsur cerpen menjadi sebuah cerita) | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pelatihan pekan IV (Pelatihan cara mengedit cerpen) | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pelatihan pekan V ( Konsultasi akhir pembuatan cerpen, pelatihan pembuatan majalah cerpen tahap awal: pengenalan arti majalah ) | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pelatihan pekan VI (Pelatihan pembuatan majalah cerpen tahap akhir: lay out, cara mencetak majalah, dan cara mendistribusikan majalah) | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pembuatan blog dan facebook “Aksara Kalijogo” sebagai media untuk mewadahi hasil karya siswa ke depan sekaligus publikasi ke masyarakat luar | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Pembuatan kelompok kepenulisan MTS Sunan Kalijogo | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Penerbitan majalah cerpen | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Distribusi Majalah ke SDN Karang Besuki I dan II, MI dan MTS Sunan kalijogo | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Evaluasi | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Penyusunan laporan akhir | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
IV.3 Instrument Pelaksanaan
IV.3.1 Mahasiswa Pelaksana Program
Anggota pelaksana terdiri dari tiga orang dengan pembagian tugas sebagai berikut :
a. Afif Afandi : Ketua pelaksana, Konseptor acara
b. Kurnia Widi Tetuko : Bendahara, Humas
c. Syamsu Abdul Hamid : Sekretaris, Konsumsi
IV.3.2 Dosen pembimbing
Bapak Yusri Fajar memberi pengarahan dalam pelaksanaan program serta ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program.
IV.3.3 Pihak sekolah MTs Sunan Kalijogo
a. Dua puluh siswa-siswi yang menjadi peserta pelatihan yang paling konsisten.
b. Kepala Sekolah MTs Sunan Kalijogo sebagai pendukung dan penanggung jawab pelaksanaan program.
c. Guru Bahasa Indonesia sebagai pendukung pelaksanaan program dan pendampingan terhadap peserta pelatihan.
IV.4 Rencana dan Realisasi Biaya
No | Uraian | Debet | Kredit |
1. | Dana PKMM | Rp 3.500.000 | |
2. | Pembelian logbook | | Rp 11.500 |
3. | Pembelian buku absen | | Rp 1.500 |
4. | Pembelian buku tulis 3 pack | | Rp 52.000 |
5. | Pembelian pena 3 pack | | Rp 45.000 |
6. | Pembelian kertas HVS1 pack | | Rp 29.500 |
7. | Pembelian Aqua 1 kardus | | Rp 17.000 |
8. | Sewa handycam untuk 3x pelatihan | | Rp 300.000 |
9. | Sewa kamera digital untuk 6x pelatihan | | Rp 180.000 |
10. | Pembelian kaset handycam | | Rp 50.000 |
11. | Pembelian 2 bungkus makanan ringan | | Rp 9.000 |
12. | Pembelian 2 pack permen | | Rp 8.000 |
13. | Pembelian roti kotak untuk pelatihan perdana | | Rp 39.000 |
14. | Fotocopy contoh cerpen | | Rp 7.000 |
15. | Pembelian buku tulis 1 pack | | Rp 15.000 |
16. | Pembelian map file dan fotocopy | | Rp 19.800 |
17. | Pembelian air minum 1 kardus | | Rp 14.000 |
18. | Pembelian roti kotak untuk pelatihan pekan ke dua | | Rp 52.000 |
19. | Sewa LCD 2,5 jam | | Rp 125.000 |
20. | Pembelian roti bungkus untuk pelatihan pekan ke tiga | | Rp 44.000 |
21. | Pembelian roti bungkus untuk pelatihan pekan ke empat | | Rp 30.000 |
22. | Print contoh sertifikat | | Rp 2.500 |
23. | Sewa LCD 2,5 jam | | Rp 125.000 |
24. | Pembelian roti bungkus untuk pelatihan pekan ke lima | | Rp 46.900 |
25. | Sewa LCD 2,5 jam | | Rp 125.000 |
26. | Cetak sertifikat sebanyak 20 lembar | | Rp 60.000 |
27. | Pembelian roti bungkus untuk pelatihan ke enam | | Rp 47.300 |
28. | Pembuatan laporan kemajuan untuk monev internal | | Rp 36.000 |
29. | Cetak contoh majalah cerpen | | Rp 25.000 |
30. | Burning CD-R bahan presentasi monev internal | | Rp 3000 |
31. | Fotocopy lembar logbook | | Rp 3.000 |
32. | Cetak majalah cerpen sebanyak 300 eks | | Rp 1.800.000 |
33. | Pembuatan laporan kemajuan untuk monev eksternal | | Rp 36.000 |
34. | Pembelian bahan bakar kendaraan sepeda motor selama pelatihan | | Rp 90.000 |
35. | Burning CD-R bahan presentasi monev eksternal | | Rp 3000 |
36. | Pembuatan laporan ahir PKMM | | Rp 48.000 |
| Jumlah | | Rp 3.500.000 |
| Saldo | Rp 0 | |
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1Hasil Pelaksanaan Program
Program pengabdian masyarakat ini terbagi menjadi empat bagian program
a. Konsolidasi dengan pihak sekolah MTs Sunan Kalijogo
Hasil pelaksanaan : pihak sekolah sangat antusias dan menyetujui dengan adanya progam pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen
b. Sosialisasi (pengenalan program)
Hasil pelaksanaan : Pengenalan program
Dilaksanakan sebelum pelatihan. Adapun siswa yang menjadi obyek pelatihan bersal dari perwakilan kelas tujuh dan delapan. Respon dari siswa sangat antusias dengan progam yang mengasikkan ini.
c. Monitoring dan pelaksanaan program
Setiap minggu peserta pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen mendapatkan pelatihan dari tim PKMM dan pemateri yang didatangkan khusus dari luar sesuai dengan bidangnya. Untuk mengetahui perkembangan peserta pelatihan, dari tim PKMM memberikan tugas penulisan cerpen yang berkelanjutan, bimbingan dan evaluasi perkembangan pada setiap mingggunya
d. Berkordinasi dengan pihak sekolah untuk kelanjutan pelaksanaan program
V.2Pembahasan
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran sastra yang efektif melalui pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen. Para siswa dilatih agar bisa menulis cerpen dengan baik dan mengemasnya dalam bentuk majalah cerpen. Pemilihan cerpen sebagai media pelatihan kepenulisan dikarenakan sifat cerpen yang sangat mudah dipahami. Sedangkan pengemasan dalam majalah cerpen digunakan untuk mengubah mindset pengemasan kumpulan cerpen dalam bentuk buku yang cenderung kaku. Dengan mengemasnya dalam majalah, tentunya siswa-siswi akan lebih tertarik karena di dalamnya disertai dengan gambar-gambar yang unik dan lay out majalah yang enak dipandang mata.
Tujuan dipilihnya MTs Sunan Kalijogo sebagai tempat pengabdian karena keadaan MTs ini yang berada di tengah kota dan menghadapi persaingan dengan sekolah tingkat menengah yang lainnya. Dari data-data yang ada, MTs Sunan kalijogo bisa dipandang sebagai MTs Swasta yang berjuang ditengah kemapanan sekolah tinggat pertama yang berlabel negeri dan mempunyai banyak siswa. MTs ini tidak seperti MTs yang lainnya karena sedikitnya siswa yang ada. Jumlah siswa kelas satu hanya 18 anak, kelas dua sekitar 40 anak, begitu juga dengan kelas tiga. Ada tidaknya siswa yang masuk ke MTs Sunan Kalijogo bergantung pada hasil Ujian Nasional kelas tiga. Kalau hasilnya tidak memuaskan, bisa jadi sekolah ini tidak mempunyai siswa-siswai baru. Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan ini dimaksudkan untuk membantu MTs Sunan Kalijogo mempunyai keistimewaan di bidang kepenulisan sastra dan pembuatan majalah. Dengan banyaknya siswa-siswi yang bisa menulis cerpen dan mengemasnya dalam majalah, apalagi kalau sampai tulisan cerpen mereka di muat di Koran lokal maupun nasional. Hal ini akan menambah nilai tersendiri bagi MTs Sunan kalijogo dan berujung pada peningkatan mutu MTs yang selangkah lebih maju dari MTs maupun SMP yang ada di kota Malang.
Pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen yang telah terlaksana selama enam kali terbukti bisa mencetak dan mengembangkan bakat kepenulisan cerpen bagi siswa-siswi MTs Sunan Kalijogo. Mereka juga mengerti bagaimana proses pembuatan majalah. Sehingga diharapkan hal ini akan memberikan nilai plus dalam mengembangkan minat siswa dan juga pengembangan MTs Sunan kalijogo ke depan. Adapun untuk kelanjutan program ini dari tim PKMM telah memfasilitasi siswa-siswi yang berminat dalam dunia tulis menulis dengan membuat komunitas penulis “ Aksara Kalijaga” dan membuatkan blog maupun grup facebook sebagai media publikasi karya mereka kepada masyarakaat luas.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
- Pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran efektif dalam rangka pengembangan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang sastra.
b. Pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara untuk membuat cerpen dan majalah cerpen.
- Pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen dapat meningkatkan mutu MTs Sunan Kalijogo untuk selangkah lebih maju.
VI.2 Saran
- Keberlanjutan program akan lebih terjamin apabila ada pemantauan yang jelas dari pihak sekolah, terutama dari pihak guru Bahasa Indonesia, dan Kepala Sekolah
- Pelatihan kepenulisan dan pembuatan majalah cerpen yang telah dilaksanakan diharapkan bisa ditiru oleh sekolah lain.
- Pengiriman cerpen yang dihasilkan oleh siswa-siswi ke koran-koran lokal maupun nasional dapat dijadikan sebagai cara untuk mempromosikan sekolah.
- Penggunaan media blog dan facebook secara maksimal